Seperti biasa aku bangun pagi sekitar jam 05.30 tepatnya ketika adzan subuh berkumandang. Terdengar suara seorang wanita memanggil-manggil,
"Bang,, abang,, bangun atuh udah subuh tuh, masa udah jadi seorang suami harus dibangunin mulu" ternyata suara istri tercinta ku.
Kata wanita itu sontak membuat ku langsung terbangun dan langsung membalas ucapannya, "Hmmmm,, udah subuh lagi ya, masih ngantuk nih. Heheee" ku balas sambil nyengir menggodanya.
Akupun bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu, setelah selesai aku lihat istri ku sudah memakai mukena dan menggelarkan sajadah untuk ku. Kamipun bergegas melaksanakan sholat subuh bersama.
Istri ku bersiap-siap untuk berangkat kerja, karena memang tempat kerjanya lumayan jauh. Sedangkan aku sedang mengeluarkan si kuda besi andalan ku ketika berkendara di jalan aspal.
Jam menunjukan pukul 05.32, saatnya aku mengantarkan istri ku ke tempat mobil jemputan karyawan berada. Ketika sampai di tempat mobil jemputan, istri ku berkata "Maafin adek ya Bang, belum bisa jadi istri yang Abang harapkan". Aku hanya tersenyum penuh pengertian, "Iya gak apa-apa,, semangat ya kerjanya".
Setelah istri ku naik mobil dan tak lama mobil itupun berlalu mengantarkan para karyawan yang akan bekerja. Aku segera kembali pulang, setibanya di rumah (rumah sepetak alias kontrakan) waktu menunjukan jam 05.47, ku pikir lumayan lah buat tidur lagi terus terlelaplah aku dalam tidur dan mimpipun datang.
Hanya Mimpi
Aku berada di depan sebuah rumah makan padang, sepertinya sudah tidak asing bagiku karena aku sering makan di rumah makan tersebut. Tapi yang heran kenapa berada di simpang jalan yang berbeda, ketika bermimpipun sempat berpikir demikian. Namun namanya juga mimpi, gak akan berpikir kalau sedang bermimpi.
Ketika itu aku hendak pulang dengan mengendarai sebuah mobil (ternyata di dalam mimpi aku punya mobil coy, walau kenyataannya tidak punya. Hee), setelah berada di dalam mobil aku jadi bingung harus bagaimana ini mobil agar bisa jalan (punya mobil tapi gak tahu cara menggunkannya. Heee). Ketika sedang kebingungan tersebut, tiba-tiba mobilnya jadi mundur sedangkan di belakang ada mobil orang lain lagi. Walah pikirku jadi begini, seketika aku jadi gelagapan bagaimana caranya mobil harus berhenti. Lalu aku ingat rem tangan, langsung aku tarik tuas remnya dan hampi saja sedikit lagi kena mobil orang. Kalau ini beneran gak di mimpi atau kenyataan, takutnya bukan main deh sampe keringetan walau sedang mimpi geh.
Ga sampai disitu saja sob, setelah rem tangan ditarik, eehhhhh itu mobil masih ja mundur dan akhirnya nabrak juga tuh mobil. Walau kena sedikit tuh mobil orang tapi alaremnya kenceng banget sampe orang disekitar pada berdatangan, wahhh jadi panas dingin nih, haduuhhhh jadi tambah lieerrrr...